Kisah Dramatis Yabes Roni Malaifani Sebelum Bergabung Timnas Indonesia U19




Punggawa Timnas Indonesia U19, Yabes Roni Malaifani langsung menjadi buah bibir usai menjalani debutnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno melawan Filipina.
Meski hanya tampil sebagai pemain pengganti, namun pemuda asal Alor itu sukses mencetak gol untuk menggandakan keunggulan Indonesia 2-0.
Yabes yang masuk di menit ke-70 menggantikan Dinan Javier, sukses merobek jala Filipina 15 menit kemudian setelah memanfaatkan umpan terobosan dari Paulo Sitanggang.
Momen ini mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh Yabes, sebab memperkuat tim Merah Putih bukanlah hal yang dengan mudah didapatnya.
Yabes sempat menceritakan bagaimana beratnya perjuangan yang harus dilalui, sebelum akhirnya terpilih masuk skuad Timnas Indonesia U-19.
Lahir di Moro Alor 6 Februari 1995, Yabes harus menempuh perjalanan menggunakan angkot selama 1 jam untuk mengasah kemampuan sepakbolanya.
Meski hanya bergabung di klub kampung, namun semangat sulung dua bersaudara tersebut tidak pernah memudar.
Yabes sendiri mengaku kalau bakatnya pertama kali ditemukan oleh sang pelatih, Indra Sjafri pada pertengahan Juni 2013 lalu.
Saat itu Indra sedang berkeliling Indonesia mencari pemain yang akan diplot memperkuat Indonesia di Piala AFF dan AFC Cup U-19.
Indra lalu membuka proses seleksi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mendengar kabar tersebut, Yabes yang saat itu baru berusia 18 tahun memutuskan untuk terbang ke lokasi seleksi.
Sayangnya saat hendak berangkat pada 10 Juni 2013, Yabes mendapat kabar kalau sebuah pesawat tergelincir di bandara El Tari. Akibatnya seluruh jadwal penerbangan tertunda.
Situasi itu membuat Yabes kuatir, apalagi proses seleksi yang dilakukan Indra dan staff pelatih akan berakhir sore harinya.
“Saya kemudian menelepon coach Indra menyampaikan kondisi saya. Coach Indra lalu memundurkan jadwal kepulangannya”
“Saya pun diberi kesempatan untuk seleksi keesokan harinya. Akhirnya saya lolos bersama empat orang teman saya. Setelah itu baru mengikuti seleksi di Yogyakarta” kenang Yabes seperti yang dilansir Viva.
Yabes juga menuturkan saat mengikuti seleksi di Yogyakarta, dirinya sering dimarahi oleh para pelatih karena terus menerus melakukan kesalahan.
Tapi hal itu tidak membuatnya berkecil hati dan terus berusaha agar menjadi pemain yang lebih baik lagi.
“Hasilnya saya lolos seorang diri, teman-teman saya yang berasal dari NTT tidak lolos semua. Saya lolos seorang diri, bangga sekali” tambahnya.
Meski lolos seleksi Yabes harus menunda keinginannya untuk berkostum Merah Putih, pasalnya pada Piala AFF U-19 lalu Indra tidak menyertakan namanya dalam susunan pemain Garuda Jaya.
Asa Yabes baru tercapai saat Indra kembali menggelar seleksi untuk kualifikasi Piala Asia U-19 dan mendapat kesempatan tampil saat bertemu Filipina
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Template information

Copyright © 2012. Memotivasi diri sendiri dan orang lain - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz