
Di tahun 2012, geliat remaja berbisnis makin meningkat. Yang saya
kategorikan sebagai remaja adalah siswa, mahasiswa. Entah itu bisnis offline maupun online, apapun konten produknya, di tahun 2012 ada peningkatan kuantitas entrepreneur muda.
Ada yang memulai bisnisnya sejak masih SMA, part time saat
kuliah hinga memulai wirausaha saat baru lulus kuliah. Meski tak sedikit
usaha anak muda yang gulung tikar, tapi fenomena ini menunjukkan kalau
anak muda tak lagi takut dengan risiko berbisnis.
Lantas, apa saja keuntungan memulai bisnis di usia muda?
Dana
Beberapa waktu lalu saya sempat mengobrol dengan anak muda pemilik
butik di Semarang yang memulai bisnisnya sejak kuliah. Dia bercerita,
memulai bisnisnya dengan modal yang kecil, ia peroleh dari mengumpulkan
uang jajan. Kemudian, keuntungan dari bisnis bermodal kecil itu terus
dikumpulkan dan digunakan untuk modal usaha yang lebih besar lagi.
” From money to money,“ begitu kata dia.
Artinya, dengan memulai bisnis sejak usia remaja, kesempatan
mengumpulkan modal usaha lebih besar. Apalagi, di usia remaja, sebagian
besar masih menjadi tanggungan orang tua. Hidup masih di zona aman.
Jadi, seburuk apapun kondisi finansial usaha sendiri (bisnis), dampaknya
tidak akan terasa di aspek kehidupan pokok yang lain.Modal yang
diperoleh juga berasal dari tabungan uang saku dari orang tua, bukan
dari berhutang atau investasi orang lain yang ada kewajiban untuk
mengembalikan. Jadi, relatif aman.
Pengalaman
Membuka usaha memang bukan hal mudah. Anda dituntut untuk tekun,
kreatif, cerdas dan kerja keras. Padahal, sebagian besar anak muda
bersifat mudah bosan dan emosinya masih labil. Akankah itu menjadi
hambatan? Bagi yang berusunguh-sungguh, jawabannya tidak.
Justru, dengan memulai berbisnis di usia muda, pengalaman yang diraih
makin banyak. Ibaratnya, Anda sudah maju satu langkah dibanding
teman-teman seusia Anda. Berbisnis juga melatih Anda bertanggungjawab,
apalagi jika bisnis Anda mempekerjakan karyawan. Ada tanggungjawab membayar gaji mereka setiap bulan.
Percayalah, pelajaran ini lambat laun akan membentuk pribadi Anda menjadi entrepreneur yang matang. Makin banyak pengalaman dan pelajaran yang Anda peroleh, makin kuat pula pondasi berbisnis Anda di masa depan.
Kepercayaan
Saat sedang membangun usaha di usia muda, tak sedikit tantangan yang Anda hadapi. Namun, bila Anda tetap survive,
orang lain akan menilai. Akibatnya, banyak orang percaya dengan
kegigihan Anda yang masih muda tapi pantang menyerah mengelola usaha.
Ingat, kepercayaan ini mahal harganya.
Keluarga menjadi salah satu peluang bisnis yang bersumber dari asas
kepercayaan. Jika sedari muda saja Anda sudah bisa dipercaya, kian lama
usaha Anda berdiri, kian bertambah pula kepercayaan dari orang sekitar.
Berawal dari keluarga, lalu kemudian merambah ke pasar yang lebih besar.
Saya percaya, sistem rekomendasi masih efektif daripada gambling. Kalau orang Jawa bilang, gethok tular.
Ilmu Baru
Berbisnis merupakan ajang Anda menantang diri Anda sendiri. Sudahkah
Anda berani menghadapi risiko seburuk apapun? Karena sukses adalah milik
dia yang tidak takut gagal. Dengan belajar berbisnis dari usia muda,
makin banyak ilmu yang bisa Anda serap, tak hanya dari teori tapi
langsung praktik.
Anda belajar bagaimana strategi bisnis yang tepat, bagaimana
berinovasi, bagaimana meyakinkan orang lain, dan masih banyak lagi.
Kalau pun pada akhirnya Anda menyerah untuk berbisnis, ilmu-ilmu itu
bisa Anda gunakan jika Anda lebih memilih menjadi karyawan.
Bagaimana dengan Anda? Di usia berapa Anda memulai bisnis? Kami ingin mendengarnya di bagian comment.