Manfaat dan Makna Shalat Dhuha

By Unknown | At Tuesday, September 23, 2014 | Label : | 0 Comments

 

 Ada yang mengatakan bahwa shalat dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa keduanya berbeda karena shalat awwabin waktunya adalah antara maghrib dan isya.

Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik. Adapun diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”

Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.

Perjuangan Mahasiswa UNS Solo Kuliah Sambil Jualan Jus

By Unknown | At Monday, September 22, 2014 | Label : | 0 Comments
Angga Dwituti Lestari mahasiswa UNS Solo ini tak lama lagi akan diwisuda. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diraihnya nyaris sempurna 3,98. Dia hanya seorang anak petani. Hidupnya bisa menjadi kisah inspirasi bagi yang lain.
Angga Dwituti Lestari merupakan mahasiswi Fakultas Matematika da Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo
 Angga Dwituti Lestari, mahasiswa UNS ber-IPK 3,98 (Bayu Jatmiko/JIBI/Solopos)
Dia mendapatkan program beasiswa Bidikmisi. Sempat nyambi jadi guru les, begitu dia mendapat beasiswa Bidikmisi, beasiswa tersebut dia gunakan untuk  merintis usaha jus organik.
“Setiap bulan saya menabung Rp100.000. Setelah terkumpul Rp1 juta saya gunakan untuk buka usaha itu. Saya dibantu bapak untuk membuat gerobak,” terang anak kedua dari pasangan Supriyanto dan Sugiyanti itu, kepada wartawan, Kamis (12/6/2014).
Akhirnya usaha yang dia kembangkan di kampung halamannya, yaitu di Jogja, berjalan cukup sukses.
Ditambah pada semester VI, dia berhasil mendapatkan bantuan dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Sehingga Eng dapat membuka cabang usahanya.
Selama menempuh pendidikan di UNS, Eng selalu mendapatkan IPK 4,0 di setiap semester.
“Tapi pernah sekali mendapatkan nilai 3,86,” ujar mahasiswi kelahiran 1992 itu. Pada 2013 lalu, Eng juga terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia dalam ajang World Student Environment Summit yang digelar di Jerman.
Kini Eng sedang bersiap untuk melanjutkan kuliah di Leiden, Belanda melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Afirmasi.
“Melalui LPDP Afirmasi sekarang baru mendaftar ke Leiden,” ujar dia.
Kepada wartawan, Eng mengatakan dirinya memang sangat ingin menjadi seorang pengajar. Saat ini dirinya juga masih aktif sebagai sukarelawan pengajar di daerahnya.
Menurut Eng, menjadi orang sukses itu ketika dirinya bermanfaat bagi masyarakat banyak. Untuk itulah dia ingin bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

Jendela Kehidupan

By Unknown | At Monday, September 22, 2014 | Label : | 0 Comments
Mereka berada dalam satu kamar yang sama. Roy dan David, kedua pria tersebut telah berada di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama. Roy mendapatkan ranjang yang letaknya dekat dengan pintu kamar mereka, sementara ranjang untuk David berada di samping jendela.

Sekali sewaktu dalam seharinya, demi mengusir kejenuhan, David mencoba bangun dari ranjangnya dan memandang keluar jendela. Diceritakannya kepada Roy, bagaimana ia dapat melihat angsa-angsa yang berenang di danau kecil di dekat rumah sakit, atau burung-burung yang berkejaran di langit biru. Bunga berbagai warna yang bermekaran di sisi gedung. Dan sekali David bahkan menceritakan tentang parade yang dilihatnya di jalanan.

Roy yang meskipun tak dapat melihat semua itu, namun ia dapat membayangkan persis keadaannya seperti yang dituturkan oleh David.

Hari-hari berlalu, David terus menceritakan berbagai pemandangan yang dilihatnya di luar jendela. Perlahan timbul pun rasa iri dalam diri Roy, ia merasa ini semua tak adil. Mengapa hanya David yang dapat melihat semua pemandangan itu? Roy berpikir, ia akan rela melakukan apa saja demi dapat melihat pemandangan di luar jendela yang telah lama tak dapat ia saksikan tersebut.

Dan pada suatu malam Roy yang tak dapat memejamkan matanya terus memandang ke arah jendela.

Lalu ia pun kemudian mendengar suara bergumam pelan, dan Roy mengalihkan perhatiannya ke ranjang teman sekamarnya. Dilihatnya tubuh David berkejang-kejang sembari tangannya memegang jantungnya yang terasa sakit. Roy bisa saja memencet tombol di sisi ranjangnya untuk memanggil perawat demi memberikan pertolongan pada David, namun ia tak melakukannya.

Pagi harinya, perawat menemukan tubuh David yang terbujur kaku di ranjangnya. Dokter pun menyatakan dia telah meninggal dunia. Mendengar berita itu, Roy lalu bertanya kepada perawat apakah ia diperbolehkan untuk pindah ke ranjang di dekat jendela tersebut. Perawat pun menyetujuinya.

Sesaat setelah perawat membantu memindahkannya ke ranjang tempat David berbaring sebelumnya, Roy pun segera mengalihkan pandangannya mencoba melihat pemandangan di luar jendela yang telah lama sekali ia impikan dan hanya bisa ia dengarkan dari cerita-cerita David.

Namun Roy hanya bisa tertegun ketika mendapati dirinya tengah memandangi tembok besar, satu-satunya pemandangan yang bisa ia lihat melalui jendela tersebut.

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Template information

Copyright © 2012. Memotivasi diri sendiri dan orang lain - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz