Kisah Sukses Yulianto dengan Usaha Jasa Fotokopi

By Unknown | At Friday, December 20, 2013 | Label : | 0 Comments
Bermula dari usaha jasa fotokopi, ketrampilan dan bakat lelaki kelahiran 21 Mei 1975 ini mulai terasah. Didorong oleh kebutuhan keluarganya yang terus meningkat, ia mencari peluang membuka usaha sendiri, dibantu seorang kenalannya di Kantor Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Tangerang, ia membuka usaha jasa fotokopi.
Berbekal tabungan senilai Rp 500 ribu ditambah dengan pinjaman dari beberapa temannya sebesar Rp 15 juta, terbeli mesin fotokopi dan berbagai kebutuhan lain, sementara untuk operasional sehari-hari, Arta Prima, begitu Yulianto menamai usahanya, masih mengandalkan pinjaman temannya.
Seiring perjalanan waktu, usaha Yulianto pun terus berkembang. Terlebih di kompleks Depdiknas, Arta Prima merupakan satu-satunya usaha fotokopi yang menangani hampir sebagian besar penggandaan surat ataupun dokumentasi lain di departemen itu. Hal ini menaikkan omset penjualannya sampai Rp 5-10 juta dalam sebulan. Kepercayaan yang sama dari Telkomsel dan Indosat juga untuk menggandakan materi pelatihan dan berbagai kebutuhan lain yang berhubungan dengan masalah percetakan pun dapat diraihnya.
Untuk mengatasi beban kerja, selain merekrut pegawai, di awal tahun 2003 itu ia mulai mengajukan kredit mikro ke BNI Cabang Palmerah, Jakarta sebesar Rp 50 juta, yang sedianya akan dipakai untuk membeli dua mesin fotokopi dan perlengkapan lain. Hanya dalam tempo tiga hari, modal usaha yang dibutuhkan disetujui, karena dinilai cukup layak (omset Yulianto cukup besar untuk ukuran pengusaha kecil, keberadaan Depdiknas sebagai pelanggan tetap, membuat resiko usahanya lebih kecil) untuk diberikan pinjaman, dengan masa pelunasan selama tiga tahun.
Sukses dengan Usaha Jasa FotokopiSementara untuk memperluas pasar ia juga membuka cabang. Pada awal 2006 dengan total dana sebesar Rp 15 juta, ia membuka cabang di daerah Mampang, Jakarta Selatan, sekaligus menambahnya dengan penyewaan komputer. Ekspansi ini berhasil meningkatkan omzet dan kualitas layanannya, baginya pelayanan dan hasil terbaik, adalah kunci utama mempertahankan pelanggan.
Bantuan yang diberikan BNI, mendorong Yulianto untuk mengajukan kredit baru (walaupun omset penjualannya sudah menyentuh angka Rp 30 juta sebulan) guna membeli mesin lagi. Semuanya dilandasi kepercayaan bahwa ekspansi usaha adalah jalan terbaik untuk memperbesar bisnisnya.
- See more at: http://kisahsukses.info/kisah-sukses-yulianto-dengan-usaha-jasa-fotokopi.html#sthash.kVZMRLqZ.dpuf

Nelson Mandela Pejuang Inspiratif

By Unknown | At Friday, December 20, 2013 | Label : | 0 Comments


Bangsa kami kehilangan putra terbaiknya’. Itulah kalimat pertama yang disampaikan oleh Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma saat menyampaikan pernyataan resmi atas meninggalnya tokoh pejuang anti apartheid dari Afrika Selatan ini. Nelson Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun setelah dirinya menjalani perawatan karena infeksi paru-paru selama tiga bulan belakangan.
Kehilangan Nelson Mandela merupakan duka bagi seluruh rakyat di dunia. Perjuangan dirinya selama ini untuk menghapus perbedaan antara orang kulit putih dengan kulit hitam merupakan perjuangan yang tidak bisa dilupakan oleh seluruh manusia di dunia.
Siapa yang tidak kenal dengan tokoh pejuang anti apartheid dari Afrika Selatan ini. Presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam, seorang pribadi yang kharismatik dan penuh wibawa yang masih saja anggun dan bijaksana walaupun beliau sudah dipenjara oleh lawan politiknya sampai 27 tahun. Seorang aktifis yang harus memperjuangkan persamaan hak antara warga kulit hitam dan kulit putih. Karena waktu itu sungguh terlalu kesenjangan sosial kemasyarakatan, dan pendidikan antara kedua belah pihak. Segala sesuatunya hanya boleh dikuasai oleh warga kulit putih, bahkan sampai warga kulit hitam tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan, padahal kita tahu di Afrika Selatan mayoritas penduduknya berkulit hitam. Karena hal itulah yang membuat hati kecil Nelson Mandela berontak dan harus bertekad melawan ketidak adilan tersebut. Walaupun harus mengalami penderitaan yang tidak sebentar.
Tekad Nelson Mandela untuk memperjuangkan anti Apartheid itu diawali dengan aktif di Partai Kongres Nasional Afrika (ANC), yang kemudian dianggap sebagai perbuatan makar terhadap pemerintahan rezim kulit putih. Sehingga pemerintah menjebloskan Mandela ke penjara di kepulauan Robben, Afrrika Selatan -seperti di Nusa Kambangan. Disanalah Nelson Mandela mengalami penderitaan, dan siksaan yang tidak terkira, selama kurang lebih selama 27 tahun. Sebuah penderitaan yang tidak sebentar. Karena memang rezim waktu itu menghendaki agar rakyat Afrika selatan  melupakan Nelson Mandela.
Didalam penjara Nelson Mandela mengalami penderitaan yang sangat buruk, mungkin paling buruk yang bisa dibayangkan orang. Disana dia ditempatkan di dalam sel tanpa dipan, kerja paksa di siang hari, diisolasi jika melawan, kelaparan sepanjang waktu karena ransum yang selalu minim, siksaan dan teror mental, serta rasa sepi yang berkepanjangan. Pada tahun pertama di penjara, ibunya meninggal dunia. Beberapa bulan kemudian anak tertuanya juga tewas dalam sebuah keclakaan. Namun disaat pemakaman kedua orang terkasihnya, Mandela tidak diijinkan menghadirinya. Lalu putri bungsunya lahir, tapi Mandela baru diperkenankan melihatnya pada saat anak itu menginjak usia 17 tahun.
Mandela bahkan diisolasi dari dunia luar. Dalam setahun dia hanya diperkenankan menerima satu  kunjungan, itu pun di batasi hanya selama 30 menit. Per enam bulan Mandela hanya diperbolahkan menerima dan mengirim satu surat saja. Fotonya dilarang disebarkan. Tujuanya jelas, agar rakyat kulit Hitam Afrika Selatan melupakan sosok Nelson Mandela.
Sungguh teramat berat dan luar biasa penderitaan yang dialami oleh Nelson Mandela, tak pernah terbayangkan oleh kita seperti apa rasanya. Tidak mati dan membusuk dalam penjara sudah untung. Namun apa yang terjadi dengan Nelson Mandela di dalam penjara itu? Nelson Mandela bukanya semakin melemah dan menyerah dalam perjuanganya. Justru dia berubah menjadi semakin kuat mental dan kepribadianya. Bahkan dia berubah menjadi pribadi yang baru. Di dalam penjara Mandela  merubah dirinya dari seorang pejuang radikal yang tak sabaran dan yang suka nekat mengambil resiko menjadi pribadi yang bijak dan matang. Ia mengambil jalur transendental yang tidak lagi melihat, merasakan, dan menghayati penjara sebagaimana mestinya, namun lebih memilih menggunakan segenap hatinya, semua indra ruhaninya, untuk melakoni pengalaman penjaranya dengan penuh total, dan kesyukuran. Sel penjara yang pada umumnya menjadi sebuah ruang kematian, diubah olehnya menjadi sebuah ruang kelahiran barunya.
Tanpa ngotot dengan solusi hukum Mandela mengambil tanggungjawab total atas kondisinya dengan tidak pernah mau terpancing untuk bertindak di bawah martabat  dan harga dirinya sebagai manusia. Ia menolak untuk mengeluh, tidak pernah bersikap cengeng. Anti baginya dengan bersungut-sungut. Bahkan tak pernah ia mengemis belas kasihan dari para sipir penjara untuk mendapat perlakuan lebih baik. Sering di dalam penjara Nelson Mandela menghadapi perlakuan yang tidak manusiawi dari para sipir penjara, ia meneguhkan hatinya dengan lebih menggunakan hatinya, dengan lebih menggunakan segala kecerdasan, keramahan, serta rasa humornya. Ia lebih memilih perlawanan moral tanpa kekerasan, seperti halnya Mahatma Ghandi . Karena hal itulah yang dapat menjadikan sipir penjara yang kejam dapat tunduk pada kewibawaanya. Karena sikap dan tindakan inilah yang menjadikan aura kepribadianya bersinar terang dan memancarkan kewibawaan moral yang sangat kuat, yang cahayanya tidak sekedar menembus dinding-dinding penjara di kepulauan Robben, namun bahkan lebih jauh melampaui Afrika Selatan.
Meskipun Nelson Mandela kenyang dengan siksaan dan ketidakadilan, ia lebih menetralkan tuntutan rasa keadilanya sehingga ia dapat mengampuni kaum kulit putih sebelum seruan minta maaf datang. Karena disana Ia  lebih sering masuk kedalam ruang hatinya yang paling dasar dan bertemu dengan Khaliknya. Sehingga ia dapat merasa lebih damai dan tenteram, yang memberikan keyakinan bahwa suatu saat akan bebas. Dengan sikap dan mental seperti itulah yang menjadikan Nelson Mandela menjadi seorang pemimpin sejati yang kharismatik. Setelah dipenjara selama 27 tahun  akhirnya dia dapat menghirupudara bebas dan  dapat memimpin kaumnya untuk berdamai dengan penindas kaum kulit putih. Bahkan Mandela memilih bekerja sama dengan rezim Presiden de Klerk untuk meruntuhkan dan membongkar sistem appartheid itu sendiri. Pada tahun 1992 Nelson Mandela terpilih sebagai Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan secara demokratis. Dunia pun menjadi tercengang. Dan pada tahun 1994 Presiden Mandela bersama de Klerk dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian  dari PBB.
Demikianlah kisah perjuangan Nelson Mandela, yang menjadi salah satu legenda hidup terbesar abad ke -20 menurut majalah “Time”. Sebuah perjuangan yang tidak sebentar,penuh dengan air mata dan pengorbanan yang berat. Marilah kita belajar dari kisah Nelson Mandela. Seberat apapun penderitaan yang sedang kita alami, jadikanlah itu sebagai rahmat TUHAN. Sebagai sebuah proses pematangan diri yang dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik lagi. Karena disitulah salah satu bentuk kasih sayang TUHAN.

Erick Thohir, Pengusaha Sukses Yang Tak Kenal Lelah

By Unknown | At Friday, December 20, 2013 | Label : | 0 Comments

erick_thohirNama Erick Thohir kian melejit setelah menjadi pemilik dan presiden klub sepak bola Italia Internazionale Milano atau yang lebih dikenal dengan nama Inter Milan sejak pertengahan tahun ini. Siapakah Erick yang sedang jadi buah bibir di negeri spageti tersebut?  Tak tanggung-tanggung. Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 itu rela merogoh kocek hingga 300 juta euro atau setara Rp 4,6 triliun, demi mendapatkan 75% saham Nerazzurri.
Lalu bagaimana sepak terjang Erick di dunia bisnis, berikut ringkasannya seperti dikutip dari New York Times, goal.com, AsiaNews.It, dan beberapa sumber lainnya :
Belajar Bisnis dari Ayah
Darah bisnis pria berusia 43 tahun ini mengalir dari ayahnya Teddy Thohir, yang merupakan salah satu pendiri Astra International bersama William Soeryadjaya. Saat alumnus National University, California tersebut kembali dari Amerika Serikat pada 1993, dan langsung membantu perusahaan milik keluarga yang bergerak di pertambangan batu bara, properti, restoran serta otomotif.
Pemilik Grup Mahaka ini diberi tugas untuk menangani bisnis makanan yaitu Hanamasa dan Pronto. Namun rencana ekspansi harus terhambat karena tingginya suku bunga bank saat krisis moneter 1998.
Kiprah Erick di usaha keluarganya terhenti saat ia bersama dengan teman-teman kuliahnya di AS seperti M. Lutfi, Wisnu Wardhana, dan Harry Zulnardy mengajak untuk membuka usaha pada 1998. Obrolan yang pernah mereka bicarakan semasa kuliah.
Erick yang memang senang tantangan menyambut baik rencana sahabatnya itu. Rencananya sempat mendapat penolakan dari keluarganya, yang minta Erick untuk melanjutkan saja usaha keluarganya.
Semakin dihalangi, Erick makin ngotot akhirnya keluarganya menyetujui langkahnya. Dengan satu syarat, jika dia membangun bisnis sendiri, Erick tak boleh ikut terlibat dalam operasional, cukup menjadi komisaris. Seluruh usaha keluarga dilanjutkan Boy Thohir yang saat ini menjadi pengusaha yang sangat disegani di Indonesia dan masuk dalam daftar orang terkaya versi majalah Forbes.
Setelah lepas dari bisnis keluarga, Erick dan teman-temannya pun memulai bisnis trading mulai dari semen, kapur hingga beras. Bisnis yang dijalani keempatnya sukses. Lalu didirikanlah mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan dan media.
Lewat kibaran bendera Grup Mahaka, pada 1999, membangun Radio One Jakarta. Berikutnya, November 2000, membeli harian Republika yang saat itu berada di ambang kebangkrutan.
Karena belum berpengalaman di bisnis media, ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos.
Erick menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media hingga 30 Juni 2008, ia kemudian menjabat sebagai komisioner sejak Juni 2010 hingga kini.
Mahaka Group kemudian membeli pula Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Media ini kemudian dikelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media.
Hingga 2009, Grup Mahaka telah berkembang dan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest Sementara untuk bisnis media surat kabar: Sin Chew Indonesia dan Republika Stasiun TV: JakTV, stasiun radio GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio.
Selain di bidang media Erick juga memiliki usaha dibidang periklanan, jual-beli tiket, serta desain situs web. Ia juga pendiri dari organisasi amal Darma Bakti Mahaka Foundation dan Dompet Dhuafa Republika, serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup, dan Beyond Media.
Perjalanan karier Erick tak lepas dari pengaruh teman-teman terbaiknya, yaitu M. Lutfi, Wisnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Erick bercerita, keberhasilan bisnis trading yang dijalaninya berkat kerja sama yang kompak antara ia dan rekan-rekannya. Menurut dia, Lutfi tukang lobi yang bagus, Erick pedagang yang bagus, Wisnu tukang hitung yang bagus dan Harry treasury yang bagus.

Cara Menumbuhkan Motivasi yang Kuat dalam Diri

By Unknown | At Friday, December 20, 2013 | Label : | 0 Comments


Cara Menumbuhkan Motivasi yang kuat dalam diri andaCita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika anda memiliki motivasi yang kuat dalam diri anda. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali anda menggapai apa yang anda cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin anda tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut.
Caranya? coba simak tips berikut ini:
1. Ciptakan Sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah anda saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah anda lakukan kemarin.
2. Kembangkan terus tujuan anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.
3. Tetapkan saat kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan anda. Sejak anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika anda membayangkan ‘ajal’ anda sudah dekat, akan memotivasi anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup anda.
4. Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
5. Hampiri bayangan ketakutan
Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya. Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
6. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila anda selalu siap menghadapi setiap masalah, anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan anda.
7. Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.
8. Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat anda raih jika anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.
Kesimpulan:
Motivasi dapat menumbuhkan semangat dalam mencapai tujuan. Motivasi yang kuat di dalam diri, kita akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga kita tidak akan ragu untuk melangkah ke depan, yaitu mencapai visi hidup kita.

Kisah Pengusaha Sukses dari Modal Nol

By Unknown | At Friday, December 20, 2013 | Label : | 0 Comments

      Pernahkah anda membayangkan seorang tukang sapu yang bekerja membersihkan jalanan dari sampah dan dedaunan. Atau pernahkah anda membayangkan seorang tukang kuli bangunan yang harus bekerja banting tulang menghadapi panasnya terik sinar matahari demi menafkahi keluarga. Tentu saja anda tidak pernah melirik orang seperti ini.

Tapi pernahkah anda berpikir orang seperti yang tersebut di atas kini menjadi seorang pengusaha sukses yang memiliki omset hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya. Mungkin anda akan terkagum-kagum atau cuma bisa melohok melihatnya.
tri-sumono
Tri Sumono
Begitulah yang terjadi pada Tri Sumono yang kini lewat perusahaan CV 3 Jaya, ia mengelola banyak cabang usaha, antara lain, produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan burung, serta pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk Ice Cream Campina.
Dari berbagai lini usahanya itu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 500 juta per bulan. Pria kelahiran Gunung Kidul, 7 Mei 1973, ini mengaku tak pernah berpikir hidupnya bakal enak seperti sekarang. Terlebih ketika ia mengenang masa-masa awal kedatangannya ke Jakarta. Mulai merantau ke Jakarta pada 1993, pria yang hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA) ini sama sekali tidak memiliki keahlian.
Ia nekat mengadu nasib ke Ibu Kota dengan hanya membawa tas berisi kaus dan ijazah SMA. Untuk bertahan hidup di Jakarta, ia pun tidak memilih-milih pekerjaan. Bahkan, pertama bekerja di Jakarta, Tri menjadi buruh bangunan di Ciledug, Jakarta Selatan. Namun, pekerjaan kasar itu tak lama dijalaninya. Tak lama menjadi kuli bangunan, Tri mendapat tawaran menjadi tukang sapu di kantor Kompas Gramedia di Palmerah, Jakarta Barat.
Tanpa pikir panjang, tawaran itu langsung diambilnya. “Pekerjaan sebagai tukang sapu lebih mudah ketimbang jadi buruh bangunan,” jelasnya.Lantaran kinerjanya memuaskan, kariernya pun naik dari tukang sapu menjadi office boy. Dari situ, kariernya kembali menanjak menjadi tenaga pemasar dan juga penanggung jawab gudang.
Pada tahun 1995, ia mencoba mencari tambahan pendapatan dengan berjualan aksesori di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu, Tri sudah berkeluarga dengan dua orang anak. Selama empat tahun Tri Sumono berjualan produk-produk aksesori, seperti jepit rambut, kalung, dan gelang di Jakarta. Berbekal pengalaman dagang itu, tekadnya untuk terjun ke dunia bisnis semakin kuat. “Saya dagang aksesori seperti jepit rambut, kalung, dan gelang dengan modal Rp 100.000,” jelasnya.
Setiap Sabtu-Minggu, Tri rutin menggelar lapak di Stadion Gelora Bung Karno. Dua tahun berjualan, modal dagangannya mulai terkumpul lumayan banyak. Dari sanalah ia kemudian berpikir bahwa berdagang ternyata lebih menjanjikan ketimbang menjadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Makanya, pada tahun 1997, ia memutuskan mundur dari pekerjaannya dan fokus untuk berjualan.
Berbekal uang hasil jualan selama dua tahun di Gelora Bung Karno, Tri berhasil membeli sebuah kios di Mal Graha Cijantung. “Setelah pindah ke Cijantung, bisnis aksesori ini meningkat tajam,” ujarnya.
Tahun 1999, ada seseorang yang menawar kios beserta usahanya dengan harga mahal. Mendapat tawaran menarik, Tri kemudian menjual kiosnya itu. Dari hasil penjualan kios ditambah tabungan selama ia berdagang, ia kemudian membeli sebuah rumah di Pondok Ungu, Bekasi Utara. Di tempat baru inilah, perjalanan bisnis Tri dimulai.
Pengalaman berjualan aksesori sangat berbekas bagi Tri Sumono. Ia pun merintis usaha toko sembako dan kontrakan. Sejak itu, naluri bisnisnya semakin kuat. Saat itu, ia langsung membidik usaha toko sembako. Ia melihat, peluang bisnis ini lumayan menjanjikan karena, ke depan, daerah tempatnya bermukim itu bakal berkembang dan ramai. “Tapi tahun 1999, waktu saya buka toko sembako itu masih sepi,” ujarnya.
Namun, Tri tak kehabisan akal. Supaya kawasan tempatnya tinggal kian ramai, ia kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini diperuntukkan bagi pedagang keliling, seperti penjual bakso, siomai, dan gorengan. Selain mendapat pemasukan baru dari usaha kontrakan, para pedagang itu juga menjadi pelanggan tetap toko sembakonya. “Cara itu ampuh dan banyak warga di luar Pondok Ungu mulai mengenal toko kami,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, naluri bisnisnya semakin kuat. Tahun 2006, Tri melihat peluang bisnis sari kelapa. Tertarik dengan peluang itu, ia memutuskan untuk mendalami proses pembuatan sari kelapa. Dari informasi yang didapatnya diketahui bahwa sari kelapa merupakan hasil fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylium. Untuk keperluan produksi sari kelapa ini, ia membeli bakteri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogor. “Tahap awal saya membuat 200 nampan sari kelapa,” ujarnya.
Sari kelapa buatannya itu dipasarkan ke sejumlah perusahaan minuman. Beberapa perusahaan mau menampung sari kelapanya. Tetapi, itu tidak lama. Lantaran kualitas sari kelapa produksinya menurun, beberapa perusahaan tidak mau lagi membeli. Ia pun berhenti memproduksi dan memutuskan untuk belajar lagi.
Untuk meningkatkan kualitas sari kelapa, ia mencoba berguru ke seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB). Mulanya, dosen itu enggan mengajarinya karena menilai Tri bakal kesulitan memahami bahasa ilmiah dalam pembuatan sari kelapa. “Tanpa sekolah, kamu sulit menjadi produsen sari kelapa,” kata Tri menirukan ucapan dosen kala itu.
Namun, melihat keseriusan Tri, akhirnya sang dosen pun luluh dan mau memberikan les privat setiap hari Sabtu dan Minggu selama dua bulan. Setelah melalui serangkaian uji coba dengan hasil yang bagus, Tri pun melanjutkan kembali produksi sari kelapanya. Saat itu, ia langsung memproduksi 10.000 nampan atau senilai Rp 70 juta. Hasilnya lumayan memuaskan. Beberapa perusahaan bersedia menyerap produk sari kelapanya. Sejak itu, perjalanan bisnisnya terus berkembang dan maju.
Demikian kisah motivatif tentang Tri Sumono yang membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kerja keras pasti bisa meraih setiap apa yang di impikan dan cita-citakan. Semoga kisah di atas bisa menjadi sebuah isnpirasi bagi kita semua

Diam Itu Emas

By Unknown | At Thursday, December 19, 2013 | Label : | 0 Comments
imsis593-056 
Diam itu bukan berarti kosong,
Diam itu bukan berarti hampa,
Diam itu bukan berarti tidak mengerti,
Diam itu bukan berarti tak peduli,
Diam itu penutup segala kebodohan,
Diam itu perhiasan tanpa berhias,
Diam itu kehebatan tanpa kerajaan,
Diam itu benteng tanpa pagar,
Diam itu penutup segala aib,
Diam itu ibadah yang tanpa bersusah payah,
Diam itu perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah,
Diam itu kekayaan tanpa meminta kepada orang,
Diam itu istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal.
Tapi
Jangan diam saat orang bekerja
Jangan diam saat kejujuran dikoyak
Jangan diam saat keburukan ada didepanmu
Jangan diam saat hatimu pilu, berdzikirlah supaya hatimu tenang
Jangan diam saat harus bicara
Jangan diam saat ditanya, meski jawabnya ‘tidak tahu’
Jangan diam saat imam selesai membaca Al-Fatihah.. bacalah Amin..
Jangan diam saat Engkau berdoa
Diam yang baik itu…
Diam sedang menyerap ilmu,
Diam ingin mencari makna,
Diam sedang merajut asa,
Diam sedang memperhatikan,
Diam karena ilmu nya orang tua,
Diam karena mendengarkan,
Diam sedang menahan ghibah dan dusta,
Diam sedang menahan amarah,
Diam sedang berpikir,
Diam sedang berdoa dalam hati,
Diam sedang mencari solusi.
Diam sedang menyembunyikan keikhlasan,
Itulah kenapa… DIAM itu EMAS..
=============
Sungguh lidah memang tak bertulang, setiap gerakannya akan menggetarkan pita suara, dan suara yang keluar jika tak bernilai kebaikan sebaiknya diam, dan mustinya harus selalu diingat bahwa setiap gerakan lidah akan dimintai pertanggungjawaban oleh  ALLAH di peradilan ALLAH nanti.
Iya lidah dan ucapan akan dihisab, bicara apa dan berkata apa. Di peradilan ALLAH tidak ada pengacara yang akan membela. Di sana lidah hanya akan berkata jujur tentang semua yang pernah diucapkannya, dan betullah seharusnya kita DIAM ketika tidak bisa berkata benar.
“Kalau dihina ?” gak usah dibalas dengan hinaan. rugi mengotori lidah dengan menghina orang itu lagi. Ketika ada orang yang menghina, sesungguhnya orang itu sedang menghina dirinya sendiri. Ketika membalas dengan hinaan, apa bedanya dengan dia.  Jangan.. jangan..  pahala dan energi bisa habis hanya untuk membalas sesuatu yang gak penting lagi buat kita bukan? biarkan saja… sudahi dengan DIAM dan senyum manis.
Berhati-hatilah, karena lidah lebih tajam dari pedang (pesan sayyidina Umar bin Khottob).
Kata orang ”Setan itu mencari sahabat sahabatnya dan ALLAH melindungi kekasih kekasihNYA” salah satu agar dicintai ALLAH dan menjadi kekasih ALLAH adalah dengan menjadi ahli dzikir dan sifat dari para ahli dzikir itu “diamnya dzikir, bicaranya dakwah” …
==========
Firman-ALLAH, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Yaitu, ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya ada malaikat yang selalu hadir. (QS Qaf: 16-18).
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. (Riwayat BUKHARI & MUSLIM)
Barangsiapa diam maka ia terlepas dari bahaya”.(Riwayat AT-TARMIZI)
Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang berkata baik lalu mendapat keuntungan, atau diam lalu mendapat keselamatan.” (HR Ibnu Mubarak).

Peta Impian

By Unknown | At Thursday, December 19, 2013 | Label : | 0 Comments
peta impianImpian akan mengarahkan kita kemana akan melangkah, bagaimana akan berbuat dan bersikap. Dengan impian kita akan tau dimana titik akhir dari perjuangan. Dan segera setelah mencapai impian itu, kita dapat menggantikannya dengan impian lain yang belum tercapai.


Sahabat, dalam meraih impian, kita perlu strategi dan peta. Sehingga saat berjalan dan bertemu dengan hambatan, kita dapat memilih untuk melompatinya ataukah memutarinya dan mengambil jalan lain. Tanpa mengubah impian, hanya mengubah arah jalan saja.

Bayangkan anda berada di tengah samudera di atas sebuah speedboat.
Lima puluh kilometer di depan anda adalah sebuah pulau, dan di
pulau itu terdapat semua yang anda inginkan dan cita-citakan.
Semua impian anda. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan itu
semua adalah sampai ke pulau tersebut. Pulau itu ada di belakang
cakrawala. Tapi cakrawala yang mana…?
Masalahnya adalah anda tidak punya kompas, peta, radio, telepon,
dan anda tidak tahu mana arah ke pulau tersebut. Arah yang salah
akan membuat anda melenceng jauh sekali dari pulau impian,
sementara di sekeliling anda yang terlihat cuma laut dan langit.
Dalam dua jam, anda bisa saja telah sampai di pulau impian.
Tetapi bila anda salah arah – anda bisa kehabisan bahan bakar
sebelum bisa mencapai pulau impian.
Hidup tanpa tujuan yang jelas, tanpa mengetahui dan mengerti
kegunaan hidup anda – adalah sama dengan dilema pulau impian.
Semua impian anda sebenarnya bisa tercapai, namun untuk mencapainya
anda harus mengetahui peta impian. Yaitu apa, di mana, dan bagaimana mencapainya. Anda mutlak mengetahui arah untuk mencapainya. Tentukan peta anda sekarang – untuk dapat mencapai impian anda. Buat seteliti dan seakurat mungkin – dan selanjutnya anda tinggal mengarahkan speedboat anda ke pulau impian… Untuk selanjutnya, Anda meraihnya, merengkuhnya, dan tersenyum dengan bangga, “Inilah impianku, dan aku telah mendapatkannya.”

Aku dan Tukang Ojeg

By Unknown | At Thursday, December 19, 2013 | Label : | 0 Comments
Aku seorang tukang ojeg anak sekolah yang berasal dari Tanjung Pinang, aku ngojeg dari kelas 3 SMA sampai aku kuliah. Banyak orang menjelekan pekerjaanku itu, mulai dari tetangga dan bahkan temanku sendiri tapi aku tidak menghiraukan ejekan tersebut yang penting bagiku itu kerjaan yang halal apalagi di saat kondisi keluarga yang serba kekurangan dan dilihat kondisi sekarang saat ini susah untuk mencari kerjaan, tukang ojeg itu lebih baik daripada pekerja kantor atau pejabat yang melakukan korupsi.
Cita-citaku adalah seorang guru dan sekarang aku kuliah semester enam di Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Fakultas Tarbiyah jurusan B. Indonesia, sehingga untuk memenuhi cita-citaku aku membantu Ibu jadi tukang ojeg, tiap hari aku ngojeg dari jam 06.30 sampai dengan jam 01.30 setelah itu aku istirahat sebentar kemudian jam 02.00 aku berangkat kuliah tiap hari kerjaanku seperti itu kecuali hari minggu karena aku ngojeg anak SD dan aku mempunyai pelanggan sebanyak 37 orang.
Pertama kali ngojeg sempat mempunyai perasaan malu dan ingin berhenti tetapi aku berfikir kembali buat apa malu…? profesi ojeg itu mulia yang terpenting rejeki yang dihasilkan halal dan kalau aku tidak bantu Ibu bagaimana aku bisa menggapai cita-cita mulia itu, dari sejak itu apapun yang dikatakan orang aku abaikan bahkan tidak dianggap sama sekali.
Suka duka aku hadapi ketika lagi ngojeg mulai dari cuaca baik itu panas atau hujan aku harus terus jalan karena itu kewajibanku bahkan kejadian yang paling parah ketika ibu dari anak pelangganku melapor bahwa anaknya tidak ada di sekolah dan ternyata anak itu diculik tapi alhamdulillah anak tersebut dikembalikan ke sekolah karena diperjalanan anak itu terus merengek-rengek sehingga penculik gak betah dan mengembalikan anak tersebut ke sekolah.
Walaupun tiap hari kerjaanku lumayan melelahkan, setelah ngojeg kemudian aku berangkat kuliah tapi aku menikmati hal tersebut mungkin itulah yang terbaik bagiku untuk saat ini makanya aku menjalani kerjaan itu dengan senang hati sehingga semua itu mudah bagiku.
Aku yakin setelah aku lulus kuliah pasti Allah SWT mempunyai rencana yang terbaik bagiku dan yang paling terpenting ada satu laki-laki yang baik yang meminangku bahkan keluarganya bangga terhadapku.

Menghajikan Istri dengan Shalat Dhuha [Kisah Nyata]

By Unknown | At Thursday, December 19, 2013 | Label : | 0 Comments
gerobak-sampahBerikut ini adalah kisah nyata dari Bapak Trimo, Tangerang Banten. Meskipun penampilannya sederhana dengan tubuh kurus dan rambut pendek, namun dibalik itu ada asa yang tinggi yaitu untuk membahagiakan istri dan keluarga. Beliau sehari-hari, bekerja menjadi pengangkut sampah yang bertugas mengambil sampah dari rumah ke rumah. Dari pekerjaannya sebagai tukang sampah, mungkin menurut kita rasanya tidak mungkin jika dia mampu membiayai istrinya naik haji.
Tetapi Allah menaburkan rejeki bukan pada jenis pekerjaannya, melainkan pada kehendak-Nya sendiri serta pada akhtiar yang dilakukan oleh manusia. Lebih jelasnya, kita ikuti penuturan Trimo di bawah ini.
Saya menikah dengan Jumroh, istri saya, pada tahun 1988. Harapan saya sewaktu berumah tangga tidaklah muluk-muluk. Saya pengen bahagia, bisa menyenangkan istri, keluarga dan orang tua. Pada tahun 1999 kami pindah ke daerah Cirendeu, Tangerang, Banten. Di sana, kami ngontrak sebuah tanah yang kemudian di atasnya kami bangun rumah papan.
Sejak di Cirendeu saya mulai bekerja menjadi pengumpul sampah. Kebetulan ada sekitar 30 rumah yang saya bersihkan bak sampahnya setiap hari. Sebagai tukang sampah, memang berat menjalani pekerjaan itu. Setiap hari bergulat dengan bau. Apalagi kalau sudah datang musim hujan. Sampah-sampah itu terasa berat sekali karena bercampur dengan air. Belum lagi baunya yang tambah menyengat. Bahkan tidak jarang saya merasa mudah capek kalau harus mengangkut sampah di musim hujan.
Awalnya sempat saya berpikir kenapa saya harus bekerja seperti ini. Tetapi setelah saya pikir ulang lagi saya akhirnya sadar bahwa tidak ada pekerjaan lain yang bisa saya lakukan. Saya tidak memiliki keahlian apa-apa lagi. Maka apa pun keadaannya, saya terima saja pekerjaan itu dengan tabah.
Sempat juga saya merasa malu dengan pekerjaan saya itu. Bagaimana tidak merasa malu kalau setiap hari saya harus berpakaian kumal, bau, berkeringat dan seperti terhina saja. Pagi-pagi harus menarik gerobak sementara orang lain malah bersantai. Saya merasa benar-benar tak berdaya ketika sampah yang harus saya angkut ternyata ada bangkainya, entah bangkai tikus, kucing atau binatang lainnya.
Tetapi saya berjanji untuk tidak menyerah dan mengeluh. Dengan dasar kemauan yang kuat, niat ibadah serta demi anak istri agar mereka tidak kelaparan, akhirnya saya bisa bertahan dengan pekerjaan itu. Saya sadar bahwa sebenarnya tidak ada pekerjaan yang enak. Karena itulah saya berusaha untuk tidak mengeluh dan menyerah.
Hal yang paling membahagiakan saya adalah ketika saya berhasil memberangkatkan istri saya naik haji. Saya tidak menduga bahwa dengan bekerja menjadi tukang pengangkut sampah akhirnya saya mampu memberangkatkan istri naik haji. Ini semua berkat karunia Allah kepada saya. Atas karunia itu, tidak hanya saya, para tetanggapun banyak yang tidak menyangka. Ada yang bertanya apa rahasia saya sehingga mampu membiayai ongkos naik haji istri.
Seingat saya tidak ada rahasia lain kecuali bekerja keras, berdoa dan mungkin juga karena shalat dhuha yang selama ini saya jaga betul. Saya biasa bekerja pagi-pagi. Jam dua siang sudah selesai. Sehabis maghrib, biasanya ada saja orang yang memanggil saya untuk minta dipijit. Jadi, selain bekerja mengangkut sampah, saya juga bekerja memijit orang. Dalam satu bulan, penghasilan saya bisa dibilang besar. Sekitar 800 ribu. Uang itu selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya anak sekolah dan selebihnya ditabung.
Setelah satu tahun, istri saya bilang kalau dia sudah mengumpulkan uang untuk ongkos naik haji. Tapi belum cukup. Saat itu istri saya bilang kalau saat itu uang yang terkumpul sudah sebesar dua puluh jutaan. Saya sendiri kaget, dari mana uang itu. Tapi istri saya memang hemat orangnya. Sejak dia mengutarakan keinginannya naik haji, dia rajin sekali menabung. Uang yang saya berikan tidak semuanya dipergunakan untuk belanja, melainkan disisihkan untuk ditabung.
Saat istri saya mengatakan kalau dia sudah punya tabungan sekitar dua puluh jutaan, saya benar-benar berniat untuk giat bekerja dan berdoa. Shalat dhuha saya semakin dijaga dan memohon kepada Allah agar cita-cita istri saya terkabul. Ternyata Allah benar-benar mengabulkan doa saya. Sejak saya menjaga betul shalat dhuha saya dan giat bekerja, rizki saya benar-benar dimudahkan. Hampir tiap malam ada saja orang yang membutuhkan jasa saya untuk dipijit. Dan akhirnya, satu tahun kemudian uang untuk naik haji sudah terkumpul dan cukup. Bahkan saya masih sempat menyisihkan harta itu untuk dizakati. Alhamdulillah.
Itulah pengalaman saya yang paling berkesan. Allah memang tidak memandang pekerjaan seseorang. Jika orang rajin beribadah dan bekerja, insya Allah semuanya akan dimudahkan


KEAJAIBAN SHOLAT TAHAJUD

By Unknown | At Thursday, December 19, 2013 | Label : | 0 Comments




“Jika matahari sudah terbenam, aku gembira dengan datangnya malam dan manusia tidur karena inilah saat hanya ada Allah dan aku.”

Sejarah telah mencatat bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dan para sahabat selalu melaksanakan shalat tahajud. shalat tahajud adalah shalat yang sangat mulia. Keajaiban melaksanakan shalat tahajud telah tercatat dalam alquran. Ada beberapa keajaiban shalat tahajud seperti berikut ini:

AMALAN SEBELUM TIDUR

By Unknown | At Thursday, December 19, 2013 | Label : | 0 Comments

SUAMI BIASA YANG LUAR BIASA

By Unknown | At Wednesday, December 18, 2013 | Label : | 0 Comments

           Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik

5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah

By Unknown | At Wednesday, October 23, 2013 | Label : | 0 Comments
Kesuksesan tidak bisa diukur dari selembar ijazah atau gelar sarjana. Tekad kuat, kerja keras, dan ketekunan bisa mengubah jalan nasib seseorang. Tak terkecuali 5 tokoh yang populer di Indonesia ini, mereka sekarang menjadi inspirasi sesuai bidangnya masing-masing.

1. Emha Ainun Najib

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah
Muhammad Ainun Nadjib atau yang biasa di kenal Emha Ainun Nadjib, atau lebih populer dipanggil Cak Nun. Ia menjadi tokoh budaya sekaligus pemuka agama yang kharismatik. Jamaah Maiyah Kenduri Cinta yang digagasnya sejak tahun 1990-an menjadi acara rutin sebagai  forum silaturahmi budaya dan kemanusiaan yang dikemas sangat terbuka, nonpartisan, ringan dan dibalut dalam gelar kesenian lintas gender.
Berbagai pemikirannya di bidang sosial dan keagamaan menjadikannya salah satu tokoh intelektual dalam napas islami. Namun siapa sangka, anak keempat dari 15 bersaudara ini drop out kuliah saat masih di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.

2. Adam Malik

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah
Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah tokoh politik dengan banyak jabatan. Pernah menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, lalu Ketua DPR, hingga puncak karinya sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-3 dari tahun 1978-1983.
Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara, lalu  menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang.
Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara.

3. Ajip Rosidi

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah
Ajip Rosidi adalah sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage. Singkatnya, ia tokoh besar Indonesia di bidang tulis-menulis.
Ajip Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956).
Saat di SMA tersebut, Ajip menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah.
 “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya.
Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.

4. Andrie Wongso

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah
Di antara motivator yang terkemuka dewasa ini, Andrie Wongso jadi satu tokoh dengan pengalaman hidup yang penuh inspirasi. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang.
Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.
Di usia 22 tahun, Andrie merantau ke Jakarta. Pekerjaan awalnya sebagai salesman produk sabun. Sempat juga menjadi pelayan toko.
Jalur nasibnya berubah saat ia melamar sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak kerja selama 3 tahun. Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah melewati 3 tahun merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie tahu, dunia film bukanlah dunianya lalu dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Menandai setiap peristiwa yang telah dilalui, Andrie gemar menuangkannya dalam bentuk kata-kata mutiara di buku hariannya. Saat salah seorang teman kos mencontek kata-kata yang dibuatnya, dari situlah muncul ide membuat kartu ucapan kata-kata mutiara, dengan tujuan selain untuk memotivasi diri sendiri, juga untuk membantu memotivasi orang lain melalui kartu ucapan. Dibantu oleh sang kekasih Haryanti Lenny (sekarang istri), dimulailah bisnis membuat kartu dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan.
Usahanya semakin berkembang sampai ia kemudian mendirikan AW motivation training dan AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi.
Kini ia sudah menjadi motivator terkenal - mungkin no.1 di Indonesia. Namanya pun jadi bertambah panjang dengan dua gelar yang disandangnya, Andrie Wongso, SDTT, TBS.
Asal tahu saja, SDTT artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat, dan TBS adalah Tapi Bisa Sukses.

5. Bob Sadino

Kisah Inspirasi: 5 Tokoh Indonesia Ini Sukses Tanpa Ijazah
Kita boleh memandangnya sekarang sebagai konglomerat, pengusaha sukses yang kaya raya. Namun lika-liku hidupnya bisa memotivasi kita, bahwa apa pun yang terjadi, kesalahan apa pun yang kita perbuat, bila kita sadar dan mau berjuang dari titik nadir, Insya Allah bisa menggapai impian.
Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu.
Saat itu hanya orang-orang tertentu dan golongan ekspatriat yang membeli produknya, namun seraya telur ayam negeri mulai dikenal, bisnis Bob pun berkembang hingga sukses.

KISAH INSPIRATIF ORANG MISKIN MENJADI SUKSES

By Unknown | At Wednesday, October 23, 2013 | Label : | 0 Comments


                    Siapa yang tak kenal Profesor Rhenald Kasali Ph.d, Profesor Azyumardi Azra Ph.D dan Profesor Yohannes Surya Ph.D? Mereka telah terakui secara nasional, dan bahkan juga internasional, sebagai para pakar di bidang masing-masing. Siapa sangka bahwa ketiganya adalah orang-orang yang dulunya berasal dari kalangan tak mampu, miskin dan serba terbatas. Mereka beritiga mengaku pernah merasakan setiap hari makan nasi hanya ditemani garam, karena sulitnya hidup keluarga mereka.
Seorang Rhenald, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, harus melalui masa kecil dalam kondisi perekonomian keluarga sangat terbatas. Ia terbiasa berangkat sekolah sejak pukul setengah lima pagi untuk berlari-lari mengejar bis karena jarak rumah dan sekolah yang lumayan jauh. Ia juga pernah merasakan tak pernah bisa memakai sekolah baru, karena ibunya hanya sanggup membelikannya sepatu bekas. Ia juga pernah mengalami pahitnya tinggal kelas saat kelas lima SD. Namun semuanya tak mengurungkan niatnya yang sangat besar untuk terus sekolah. Hingga Ia mampu menamatkan SMA-nya. Berbekal uang sepuluh ribu rupiah, ia nekat membeli formulir pendaftaran masuk perguruan tinggi. Saat diterima di UI, ia harus dihadapkan pada kesulitan bayar biaya kuliah. Dan ia harus bekerja keras untuk bisa membiayai sendiri kuliahnya serta berburu beasiswa. Minatnya tak berhenti saat ia mampu meraih gelar sarjananya. Ia kemudian berburu berbagai beasiswa untuk bisa meneruskan kuliah S2 dan S3 di Amerika Serikat. Dan tentu saja beragam kisah dan pengalaman unik mengiringi perjuangannya hingga ia mampu meraih gelar doktor di University of Illinois, Amerika Serikat.
Tak kalah seru kisah hidup Profesor Azyumardi Azra, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (dulu IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Azyumardi yang besar di Padang ini, berayahkan seorang tukang kayu dan batu, dengan ibu seorang guru agama. Ia dekat dengan segala keterbatasan ekonomi. Namun visi dan misi yang besar terhadap pendidikan dari orang tuanya, mendorong Ia turut menggandrungi dunia sekolah. Ia bisa membaca sebelum sekolah, karena gemar memelototi nama bis yang lewat di jalan raya dekat rumahnya. Saat SMP dan SMA, ia harus rela membawa bekal lauk pauk untuk makan seminggu dari rumah ke kos karena keterbatasan uang dari orang tuanya. Ia juga mau bekerja serabutan di bengkel mobil, hingga jadi tukang jahit di sela-sela sekolahnya, untuk menambah uang saku. Dan kerja kerasnya terus berlanjut saat ia harus membiayai sendiri kuliahnya di Jakarta. Lulus menggondol ijazah S1, ia langsung memantapkan niat untuk melanjutkan ke S2 dan S3. Serupa seperti Rhenald, Ia rajin berburu beasiswa ke luar negeri dan sponsor dalam negeri untuk mendukung upayanya. Perjuangan keras dan berbagai kisah unik pun mengiringi perjalanan hidupnya saat ia diterima kuliah di Columbia University Amerika Serikat dan sekaligus harus menghidupi istrinya hingga meraih gelar doktor.
Dan beratnya hidup untuk bisa sekolah setinggi mungkin untuk keluar dari kemiskinan, juga dipikul oleh Profesor Yohannes Surya. Rektor Universitas Multimedia Nusantara sekaligus pakar ilmu fisika ini, sejak kecil sudah harus terbiasa bangun pukul 3 pagi untuk membantu sang ibu membuat kue dagangan. Ketertarikannya yang besar pada fisika, mata pelajaran momok bagi kebanyakan anak sekolah, justru menjadi kunci keberhasilannya kemudian. Saat lulus SMA, ia harus memutar otak untuk menyiasati biaya kuliahnya. Ia bersaing dengan banyak orang untuk masuk perguruan tinggi melalui PMDK, dan ia memilih jurusan yang paling sedikit diminati yaitu fisika. Klop sudah, perhitungannya benar dan ia melenggang masuk Universitas Indonesia. Tinggal kemudian ia harus berpikir keras untuk mencari uang untuk biaya kuliah. Dan kegemarannya pada fisika lagi-lagi menolongnya. Ia memanfaatkan kepintarannya untuk memberi les privat fisika pada anak-anak SMA serta membuat buku tentang fisika, di samping berburu beasiswa. Dan seperti dua koleganya di atas, penggagas dan ketua tim Olimpiade Fisika Indonesia ini pun juga sudah mewacanakan untuk bisa melanjutkan kuliah hingga S3 sejak jauh-jauh hari. Ia memiliki moto hidup Mestakung, atau Semesta Mendukung. Dan Mestakung inilah yang membuatnya mantap membuat paspor meski belum mendapatkan beasiswa di luar negeri. Apa sebenarnya konsep Mestakung itu? Dan apa saja kisah-kisah unik yang menyertainya saat kuliah di Physics Dept. College of William and Mary, Amerika Serikat dengan kemampuan bahasa Inggris pas-pasan namun mampu meraih gelar doktor dengan predikat Summa Cum Laude?
Banyak jalan menuju Roma, hal ini lah yang diyakini para nara sumber Kick Andy kali ini dalam mengejar mimpinya. Misalnya kisah Winarno, seorang anak yang lahir dari keluarga miskin. Ayahnya seorang informan polisi yang tidak lulus SD dan ibunya seorang tukang pijat yang buta huruf.
Masa sekolah dan kuliah Winarno identik dengan perjuangan keras, dari urusan biaya, fasilitas untuk bersekolah, hingga transfortasi yang cukup jauh. Satu prinsip kuat yang ia yakini saat itu adalah, kalau pintar pasti bisa berhasil. Maka ia pun memompa semangatnya untuk bisa meraih nilai tertinggi. Untuk urusan kuliah, ia menemukan taktik untuk bisa memperoleh sekolah gratis.
Dari seluruh perjuangannya, Winarno kini sudah meraih gelar professor untuk bidang ilmu dan teknologi pangan. Di usianya yang sudah berkepala tujuh, ia masih aktif sebagai Rektor di Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta.
Kisah Basuki asal Sragen, lain lagi. Sejak kecil ia disibukan dengan urusan membantu perekonomian keluarga dari mulai jualan kantong plastik, semir sepatu, atau ngojek paying saat hujan. Kala itu keluarga mereka hijrah ke Ibukota untuk meningkatkan taraf hidup dan malangnya, tidak berhasil. PHK yang menimpa ayahnya, kemudian memaksa keluarga ini kembali ke kota asal mereka, Sragen.
Menjelang masa kuliah, Basuki mulai merambah usaha baru, yakni jadi loper koran. Jadi masa kuliah pun ia jalani sambil berjualan koran dan di waktu luang jadi pedagang asongan.
Pada Januari 2010 lalu, Basuki mendapatkan pengukuhan gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia. Dan kini tercatat sebagai dosen di Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.
Dari Yogakarta, ada kisah menarik milik Purwadi. Putra pasangan Ridjan dan Yatinem ini harus bekerja keras sejak kecil agar bisa meneruskan sekolahnya hingga ke bangku kuliah. Ayahnya seorang buruh tani dan ibunya yang penjual bakul sayur, tak memiliki kemampuan ekonomi yang cukup untuk membiayainya.
Alhasil Purwadi harus pintar-pintar mencari cara. Masa kuliah ia berjualan kantung gandum, menjual majalah bekas, hingga memberi les gamelan. Untuk mengirit biaya buku dan makanan, ia memiliki trik trik khusus semasa kuliah. Perjuangan yang tak kenal lelah telah mengantar Purwadi meraih gelar Doktor Filsafat dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Anda mengenal Saldi Isra? Seorang Ahli Hukum Tata Negara yang cukup menonjol di tanah air. Di usianya yang ke 42 tahun, ia sudah menyandang gelar Profesor Doktor. Tahukah anda Saldi Isra lahir dari keluarga seperti apa?
“Orang tua saya petani yang buta hurup, dan masa sekolah saya harus dilakukan sambil membantu orang tua membajak sawah,” katanya saat tampil di Kick Andy.
Kisah yang penuh spirit juga hadir dari seorang dokter bedah syaraf kaliber dunia, Eka Julianta. Dokter yang telah berhasi melakukan banyak operasi otak dan batang otak ini, kini sering mendapat undangan untuk melakukan presentasi di berbagai Fakultas kedokteran dan symposium di berbagai Negara baik Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.
Tapi tahukah anda, bahwa perjuangan Eka, untuk mengejar mimpi dan mewujudkan cita-citanya sebagai dokter, dimulai dengan membantu ibunya menumbuk singkong getuk, dan menjajakannya di sekolah. 

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan kita bisa menjadi orang yang bisa membahagiakan orang lain, terutama bagi kedua orang tua kita.......

Sekilas Perjalanan Kapten Timnas U19 - EVAN DIMAS

By Unknown | At Monday, October 14, 2013 | Label : | 0 Comments



Jalan yang harus dilalui kapten timnas Indonesia U-19, Evan Dimas, untuk menjadi pesepak bola sangat berliku. Lantaran kondisi perekonomian keluarganya yang pas-pasan, maka untuk membeli sepatu bola saja Evan Dimas hanya bisa menahan rasa iri.
Evan Dimas berasal dari keluarga yang bisa dikatakan kurang mampu. Ayahnya, Condro Darmono, hanya seorang petugas keamanan. Sedangkan ibunya, Ana, pernah menjadi seorang asisten rumah tangga dan sekarang menganggur.


Sebagai anak pertama, Evan memiliki tiga orang adik, dua di antaranya masih duduk di sekolah dasar. Sedangkan yang bungsu belum mencapai usia wajib sekolah. Namun dalam himpitan ekonomi, kedua orangtuanya tetap memberikan dukungan yang maksimal agar putra sulungnya bisa terus bermain sepak bola.
“Pernah ketika itu saya mau latihan, ibu saya pinjam sepeda motor sama orang, lalu diledek, ‘Makanya beli sepeda motor. Lalu ada orang kampung saya yang membela, ‘Jangan begitu. Semua ingin beli sepeda motor kalau punya (uang),” cerita Evan kepada Tribunnews.com.


Ket Photo: Kapten tim nasional Indonesia, Evan Dimas Darmono (6) meluapkan kegembiraan usai mencetak gol ke gawang timnas Thailand dalam pertandingan kualifikasi grup B AFF U-19 Championship 2013 di Gelora Delta Sidoarjo, Jatim, Senin (16/9). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Perkataan tersebut membuat Ana menangis dan Evan pun tidak tega melihat air matanya ibunya. Ana juga kerap menangis setiap kali melihat teman-teman Evan berangkat berlatih dengan mengendarai sepeda motor, namun kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinan untuk membeli sepeda motor. Evan pun hanya bisa terdiam dan tidak bisa meminta dibelikan.
Terkadang, untuk membeli kaus kaki saja Evan sampai berpikir ulang bagaimana cara meminta kepada Ana. Sang ibu bahkan sampai berpatungan dengan saudara-saudaranya untuk membelikan Evan sepasang sepatu sepak bola.


“Sepatu sepak bola pertama saya mereknya Diadora, harganya Rp15.000. Saya ingat dulu sepatu saya terlalu besar sehingga harus saya masukkan kain agar bisa pas. Umur sepatu itu tidak lama, kira-kira 3 minggu karena sepatunya sangat murah sehingga cepat rusak,” ungkap pemuda kelahiran 13 Maret 1995 tersebut.
“Terkadang saya iri lihat orang-orang yang bisa membeli sepatu baru untuk anaknya. Saya hanya berpikir kapan bisa membeli sepatu seperti itu, sedangkan ibu hanya jadi pembantu dan kadang berjualan kacang keliling kampung,” sambung Evan.
Evan dimas cukup memiliki prestasi mentereng. Dia adalah kapten Timnas U-17 saat menuarai HKFA International Youth Invitation Tournament di Hongkong Januari 2012 lalu dan sekarang menjadi kapten timnas u-19 yang sedang berlaga di turnamaen piala AFF U-19 Di jawa timur . ia tercatat sebagai pemain dari tim Surabaya Muda yang berlaga di kompetisi Divisi II U-21 PSSI. Selain itu, ia juga merupakan gelandang dari Tim PON Jatim untuk PON Riau 2012,evan dimas juga pernah terbang ke BARCELONA dan mendapat ilmu dari PEP GUARDIOLA pelatih FC BARCELONA saat itu.

Biodata Evan Dimas:


Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono
Tempat Lahir : Surabaya
Tanggal Lahir : 13 Maret 1995
Berat : 54 kg
Tinggi : 163 cm
Kebangsaan : Indonesia
Posisi : Gelandang
Bermain : Persebaya & Timnas U-19
No punggung saat ini : 6
Anak dari : Condro Darmono dan Ana

berikut tambahan biodata & Beritanya:
copas dari sini:

Profil Biodata Foto Evan Dimas Timnas Indonesia – Satu lagi pemain muda sepakbola Indonesia yang bermasa depan cerah dan cemerlang. Dia adalah Evan Dimas. Dalam kompetisi piala AFF U-19 yang sedang digelar, Evan Dimas menunjukkan kemampuannya. Pada laga Indonesia melawan Thailand (16/9), kapten timnas Indonesia U-19 ini, mencetak hattrick yang menghantarkan kemenangan Indonesia 3-1 atas Thailand.

Kita sedikit bahas mengenai Profil Biodata Foto Evan Dimas Timnas Indonesia. Bernama Lengkap : Evan Dimas Darmono, Beliau Lahir di Surabaya pada Tanggal 13 Maret 1995. Evan Dimas bermain di Posisi Gelandang. Usia Evan Dimas memang masih 18 tahun, tapi kemampuannya tidak boleh dianggap sebelah mata. Evan Dimas, pemain asli Surabaya ini masuk dalam skuat sepakbola Jawa Timur (Jatim) yang diproyeksikan menuju ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau. Tak hanya masuk dalam skuad Jatim, namun pemuda yang satu ini juga berkesempatan berguru langsung kepada Josep ‘Pep’ Guardiola di Barcelona, karena berkat skill hebatnya, ia terpilih pada ajang bertajuk ‘The Chance Asia Tenggara’.

Evan Dimas adalah buah hati pasangan Condro Darmono dan Ana. Evan Dimas bukan dari keluarga berada. Ayahnya hanya seorang security. Evan Dimas mengaku, pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Evan Dimas sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan.

Bakat Evan Dimas semakin terasah, ia bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan Dimas. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat nama Evan Dimas termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011.

Usai tampil mengesankan di Porprov, menjadi tiket Evan Dimas masuk dalam tim sepakbola Jatim untuk PON 2012 di Riau. Selain itu, Evan Dimas juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Tak hanya cemerlang di level lokal, pemilik nama lengkap Evan Dimas Darmono ini cukup dikenal di tingkat Nasional. Ia juga menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012.

Profil Biodata Foto Evan Dimas Timnas Indonesia

Pada Juni 2012. Evan Dimas terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’. Ia pun akhirnya berhak terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan Dimas mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Evan Dimas bersaing dengan 100 anak dari 55 negara.

Selain Evan, tiga pemain yang terpilih dari Asia Tenggara lainnya adalah striker 24 tahun asal Malaysia Rahmat Che Hashim, gelandang 19 tahun dari Thailand, Napapon Sripratheep dan gelandang 20 tahun asal Singapura Muhammad Faris Bin Ramli.

Jauh sebelumnya, ibunda Evan Dimas, Ana sempat bercerita. Ibunda Evan Dimas masih ingat betul betapa kelimpungannya ia dan sang suami, Darmono, ketika anak sulung mereka yang saat itu berumur 9 tahun, Evan meminta sepatu bola. Maklum, mereka bukan orang berada, waktu itu Ana hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, sedangkan Darmono berjualan sayur keliling sebelum beralih profesi menjadi petugas keamanan.

Ketika itu, Evan yang getol bermain sepakbola sejak usia tiga tahun memang sudah merengek minta didaftarkan ke Sekolah Sepak Bola Sasana Bhakti, Surabaya. Otomatis ia pun harus memiliki sepatu bola.

“Demi anak, kami akhirnya mengupayakan. Saya ke pasar dan membeli sepatu bola yang harganya Rp 20 ribu. Yang murah-murah saja wis, asal Evan senang,” kenang Ana yang bersama keluarga berdomisili di sebuah rumah sederhana di kawasan Ngemplak, Surabaya.

Sepatu tersebut ternyata tak cuma membuat Evan gembira. Tapi, sekaligus juga menandai awal perjuangan ia hingga bermuara kepada berbagai prestasi membanggakan. Misalnya, menjadi kapten timnas U-17 Indonesia yang sukses menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 dan sederet prestasi lainnya. Sayangnya, Evan Dimas termasuk dalam 48 pemain yang tersingkir dalam proses seleksi tahap pertama global final The Chance di Barcelona.

Di pertengahan September 2013 ini, Evan Dimas menjadi kapten Timnas U-19 untuk berlaga di ajang AFF Youth Championship 2013 yang saat ini sedang digelar.

Semoga Evan Dimas dan kawan-kawan bisa meraih hasil yang sempurna untuk meraih gelar Juara. Doa kami dari rakyat Indonesia!

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Template information

Copyright © 2012. Memotivasi diri sendiri dan orang lain - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz